Ingatkah Anda pada satu lagu anak-anak yang berjudul
"Cublak-cublak suweng", satu diantara lagu daerah yang pernah
mewarnai kehidupan kita di masa lalu?.
Pengalaman admin sendiri, Lagu ini biasa dinyanyikan saat
bermain bersama di pelataran (Bhs Indo: halaman) rumah di sore hari sebelum
mandi atau malam hari saat berkumpul di depan rumah, biasanya setelah mengaji
di musholla.
Kenangan seperti ini tentu tidak akan terlupakan di benak
kita, salah satu kenangan indah dari banyak kenangan masa kecil dimana pada
saat ini sudah jarang ditemukan karena tergerus oleh pergantian zaman yang
serba modern, serba gadget, internet dll, sehingga kecenderungan lagu yang
dinyanyikan oleh anak-anak pun juga berbeda sesuai dengan zamannya. Andaikan
pun ada mungkin sudah langka.
Tentang Lagu Cublak-Cublak Suweng
Lagu dolanan Cublak-cublak suweng ini merupakan karya Sunan
Giri (1442M), salah satu Walisongo yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.
Lagu dolanan yang berisi syair ‘sanepo’ (simbol) ini
mengandung banyak sekali hikmah dan makna tentang nilai-nilai keutamaan manusia
sebagaimana di bawah ini;
1. Cublak-Cublak Suweng
Cublak Suweng artinya tempat Suweng. Suweng adalah anting
perhiasan wanita Jawa. Cublak-cublak suweng, artinya ada tempat harta berharga,
yaitu Suweng (Suwung, Sepi, Sejati) atau Harta Sejati.
2. Suwengè Ting Gelèntèr
Suwenge Teng Gelenter, artinya suweng berserakan. Harta
Sejati itu berupa kebahagiaan sejati sebenarnya sudah ada berserakan di sekitar
manusia.
3. Mambu Ketudhung/Ketundhung Gudhèl
Mambu (baunya) Ketundhung (dituju) Gudel (anak Kerbau).
Maknanya, banyak orang berusaha mencari harta sejati itu. Bahkan orang-orang
bodoh (diibaratkan Gudel) mencari harta itu dengan penuh nafsu ego, korupsi dan
keserakahan, tujuannya untuk menemukan kebahagiaan sejati.
4. Pak Gempong lèra lèrè
Pak gempo (bapak ompong) Lera-lere (menengok kanan kiri).
Orang-orang bodoh itu mirip orang tua ompong yang kebingungan. Meskipun
hartanya melimpah, ternyata itu harta palsu, bukan Harta Sejati atau
kebahagiaan sejati. Mereka kebingungan karena dikuasai oleh hawa nafsu
keserakahannya sendiri.
5. Sapa ngguyu ndelikakè
Sopo ngguyu (siapa tertawa) Ndhelikake (dia yg
menyembunyikan). menggambarkan bahwa barang siapa bijaksana, dialah yang
menemukan Tempat Harta Sejati atau kebahagian sejati. Dia adalah orang yang
tersenyum-sumeleh dalam menjalani setiap keadaan hidup, sekalipun berada di
tengah-tengah kehidupan orang-orang yang serakah.
6. Sir-sir pong dele kopong (versi lain; Sir sir pong delè
gosong)
Sir (hati nurani) pong dele kopong (kedelai kosong tanpa
isi). Artinya di dalam hati nurani yang kosong.
Maknanya keseluruhannya:
1. Bahwa untuk sampai (menemukan) tempat Harta Sejati
(Cublak Suweng) atau kebahagiaan sejati, orang harus melepaskan diri dari
atribut kemelekatan pada harta benda duniawi, mengosongkan diri, tersenyum
sumeleh,rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa
dan mengasah tajam Sir-nya atau hati nuraninya.
2. Pesan moral lagu dolanan “Cublak Suweng” adalah: “Untuk
mencari harta kebahagiaan sejati janganlah manusia menuruti hawa nafsunya
sendiri atau serakah, tetapi semuanya kembalilah ke dalam hati nurani, sehingga
harta kebahagiaan itu bisa meluber melimpah menjadi berkah bagi siapa saja.
Demikian Teks lagu dan Partitur Cublak-Cublak Suweng yang
admin share, bila ada kekeliruan dalam teks mohon dikoreksi, terima kasih.
Sumber makna sya’ir: FB Rahadi Puguh Raharjo